Total Synthesis of Natural Products
Sintesis Nakiterpiosin
Strategi sintesis nakiterpiosin disini melibatkan konstruksi konvergen cincin siklopentanon tengah dengan reaksi cross-coupling carbonylative dan siklisasi photo-Nazarov (gambar 2.2). Komponen kopling elektrofilik 51 disintesis dengan reaksi Diels-Alder intramolekul dan komponen kopling nukleofilik 52 dengan reaksi aldol Mukaiyama.
Sintesis komponen kopling elektrofilik 51 dimulai dengan asilasi Friedel-Craft furan dengan anhidrida suksinat (gambar 2.4). Asam yang dihasilkan kemudian dikonversi menjadi amida Weinreb 53. Kemudian dilakukan reduksi Noyori dengan modifikasi Xiao untuk menetapkan stereokimia C-6, menghasilkan 54. Reaksi Grignard kemudian menghasilkan enone 55. Reaksi Diels-Alder intramolekuler kemudian berlangsung dengan kontrol stereokimia yang baik untuk menghasilkan produk exo. Gugus hidroksil C-6 kemudian diaktivasi dengan gugus aril sulfonat yang kekurangan elektron untuk menghasilkan 56.
Untuk menghindari reaksi retro-Diels-Alder, 56 di dihidroksilasi sebelum penambahan atom bromin 57. Penghilangan gugus acetonide diikuti dengan celah diol menghasilkan bis-hemiacetal. Reduksi selektif hemiacetal yang kurang terhalangi menghasilkan 58. Hemiacetal yang tersisa dilindungi, dan keton dikonversi menjadi enol triflate, menghasilkan 51.
Sintesis komponen kopling nukleofilik 52 dimulai dengan reduksi 3-bromo-2-methylbenzenecarboxylic acid, dan dilanjutkan dengan reaksi Horner-Wadsworth-Emmons aldehid, dan reduksi 1,2 enoat yang dihasilkan untuk memperoleh 59 (gambar 2.5). Kemudian digunakan epoksidasi Sharpless untuk menetapkan stereokimia C-20, menghasilkan epoksida 60 dengan ee 92%. Setelah gugus hidroksil dilindungi, penataan ulang pinacol menggunakan katalis Yamamoto dilanjutkan dengan reaksi aldol Mukaiyama menghasilkan 61 tanpa erosi yang signifikan pada kemurnian enasiomerik.
Dengan utuhnya kerangka karbon rantai samping, kemudian dilakukan penetapan konfigurasi anti-anti-trans. Stereokimia C-25 dapat dihasilkan dengan directed hydrogenation atau conjugate reduction. Stereokimia C-22 dibalik dengan reduksi keton C-22 untuk menghasilkan konfigurasi anti-anti-trans. Proteksi terhadap gugus hidroksil menghasilkan 62. Untuk memasukkan gugus gem-dichloromethyl, dilakukan deproteksi selektif alkohol primer, kemudian dioksidasi menjadi aldehid, dan diklorinasi dengan Cl2/P(OPh)3. Bromida 63 kemudian di stanilasi untuk menghasilkan komponen kopling nukleofilik 52.
Untuk menyelesaikan sintesis nakiterpiosin (1), dilakukan deproteksi terhadap 52 kemudian dikopling dengan 51 dalam kondisi karbonilatif yang telah ditentukan (gambar 2.6). Fotolisis 64 menghasilkan produk yang diinginkan. Deproteksi Hemiacetal menyelesaikan sintesis 1.
sumber :
Total Synthesis of Natural Products At the Frontiers of Organic Chemistry
Strategi sintesis nakiterpiosin disini melibatkan konstruksi konvergen cincin siklopentanon tengah dengan reaksi cross-coupling carbonylative dan siklisasi photo-Nazarov (gambar 2.2). Komponen kopling elektrofilik 51 disintesis dengan reaksi Diels-Alder intramolekul dan komponen kopling nukleofilik 52 dengan reaksi aldol Mukaiyama.
Sintesis komponen kopling elektrofilik 51 dimulai dengan asilasi Friedel-Craft furan dengan anhidrida suksinat (gambar 2.4). Asam yang dihasilkan kemudian dikonversi menjadi amida Weinreb 53. Kemudian dilakukan reduksi Noyori dengan modifikasi Xiao untuk menetapkan stereokimia C-6, menghasilkan 54. Reaksi Grignard kemudian menghasilkan enone 55. Reaksi Diels-Alder intramolekuler kemudian berlangsung dengan kontrol stereokimia yang baik untuk menghasilkan produk exo. Gugus hidroksil C-6 kemudian diaktivasi dengan gugus aril sulfonat yang kekurangan elektron untuk menghasilkan 56.
Untuk menghindari reaksi retro-Diels-Alder, 56 di dihidroksilasi sebelum penambahan atom bromin 57. Penghilangan gugus acetonide diikuti dengan celah diol menghasilkan bis-hemiacetal. Reduksi selektif hemiacetal yang kurang terhalangi menghasilkan 58. Hemiacetal yang tersisa dilindungi, dan keton dikonversi menjadi enol triflate, menghasilkan 51.
Sintesis komponen kopling nukleofilik 52 dimulai dengan reduksi 3-bromo-2-methylbenzenecarboxylic acid, dan dilanjutkan dengan reaksi Horner-Wadsworth-Emmons aldehid, dan reduksi 1,2 enoat yang dihasilkan untuk memperoleh 59 (gambar 2.5). Kemudian digunakan epoksidasi Sharpless untuk menetapkan stereokimia C-20, menghasilkan epoksida 60 dengan ee 92%. Setelah gugus hidroksil dilindungi, penataan ulang pinacol menggunakan katalis Yamamoto dilanjutkan dengan reaksi aldol Mukaiyama menghasilkan 61 tanpa erosi yang signifikan pada kemurnian enasiomerik.
Dengan utuhnya kerangka karbon rantai samping, kemudian dilakukan penetapan konfigurasi anti-anti-trans. Stereokimia C-25 dapat dihasilkan dengan directed hydrogenation atau conjugate reduction. Stereokimia C-22 dibalik dengan reduksi keton C-22 untuk menghasilkan konfigurasi anti-anti-trans. Proteksi terhadap gugus hidroksil menghasilkan 62. Untuk memasukkan gugus gem-dichloromethyl, dilakukan deproteksi selektif alkohol primer, kemudian dioksidasi menjadi aldehid, dan diklorinasi dengan Cl2/P(OPh)3. Bromida 63 kemudian di stanilasi untuk menghasilkan komponen kopling nukleofilik 52.
Untuk menyelesaikan sintesis nakiterpiosin (1), dilakukan deproteksi terhadap 52 kemudian dikopling dengan 51 dalam kondisi karbonilatif yang telah ditentukan (gambar 2.6). Fotolisis 64 menghasilkan produk yang diinginkan. Deproteksi Hemiacetal menyelesaikan sintesis 1.
sumber :
Total Synthesis of Natural Products At the Frontiers of Organic Chemistry
Reaksi mana yang menunjukkan reaksi Diels-Alder?
ReplyDeleteReaksi dari senyawa 55 menjadi senyaw 56
Deleteapakah aplikasi dari sintesis senyawa nekityerpiosin?
ReplyDeleteAplikasi dari senyawa nakiterpiosin ini adalah untuk mengatasi penyakit dimana domba terlahir dengan satu mata akibat adanya senyawa yang dikonsumsi induk saat mengandung. Nakiterpiosin akan mengalami reaksi kompetitif dengan senyawa penyebab penyakit tersebut.
Deletereagen apa yang dipakai dalam sintesis di atas ?
ReplyDelete